Hallo sobat Pertanian Kita !!!
Pada kesempatan kali ini Sobat Pertanian Kita akan membahas cara kiat sukses bertani melon.
Buah melon atau yang biasa dikenal dalam bahasa Latin dengan Cucumis melo L. Merupakan tanaman dalam suku Cucurbitaceae atau labu-labuan. Tanaman buah melon yang merambat namun berasal dari daratan Persia lalu menyebar ke berbagai wilayah, seperti Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia dan sampai ke Indonesia. Sentra buah melon di Indonesia terdapat di beberapa daerah, yaitu Jawa Barat (Cisarua Bogor), Kalianda (Lampung), Jawa Timur (Ngawi, Madiun, Ponorogo), dan Jawa Tengah (Klaten, Sragen, Karanganyar, Boyolali).
Sekarang ini buah melon memang menjadi primadona masyarakat, itu terbukti dengan jumlah permintaan pasar yang semakin hari semakin tinggi. Apalagi didukung dengan harga melon yang relatif naik tiap tahunnya. Tentunya inilah peluang Anda untuk memulai bisnis budidaya melon, dengan budidaya melon yang baik dan benar maka hasil panen yang didapat pun kian berlimpah.
Bagi Anda yang ingin menekuni bidang budidaya tanaman buah, khususnya budidaya melon diperlukan ketekunan dan pengetahuan yang baik.
Foto by Pertanian Kita |
Berikut ini Cara Budidaya Melon Supaya Panen Berlimpah
1. Prasyarat Tumbuh Melon
Prasyarat tumbuh atau sering disebut tempat budidaya yang pas untuk buah melon adalah tempat dengan ketinggian sekitar pada 200 hingga 2000 m dpl. Dengan suhu 12-27 °C. Curah hujan ideal 2000 – 3000 mm/th. Cahaya matahari sekitar pada 10 – 12 jam /hari, tanah kaya bahan organik dengan pH 6, 0 – 6, 8. dengan kelembapan hawa seputar 70 -80 Persen.
2. Pengolahan Lahan Melon
Lahan untuk budidaya melonujui dibongkarkan terlebih dahulu untuk melarangkan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm.
Setelah itu diberikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandangsebesar 15-20 ton / hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga rata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari.
Bila pH tanah yang akan digunakan untuk budidaya melon kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah dengan 2-3 hari sebelum pemupukan dasar.
Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak. Warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar. Buat lubang tanam di atas mulsa tersebut. Di setiap tempat tidur dengan dua baris lubang tanam dengan jarak antar baris 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu baris 50-60 cm. Penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2 hari sebelum penanaman.
Langkah selanjutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap lubang tanam. Kemudian siram untuk agar tidak layu karena kekeringan. Penanaman menyenangkan dilakukan di sore hari saat matahari tidak terlalu terik.
3. Penyemaian
Ada beberapa langkah yang perlu di lakuakan untu persemaian, langkah persiapan bibit melon adalah sebagai berikut:
- Belilah benih melon hibrida unggul yang banyak dijual di toko pertanian
- Rendam benih dalam 1 Liter air yang sudah dicampuri ZPT dan bakterisida + fungisida sistemik selama minimal 4 jam dan maksimal 12 jam
- Setelah direndam, benih lalu dibuntal dalam kain basah agar berkecambah kurang lebih 1-2 hari
- Segera ayak tanah dan memasukkan dalam pot kecil lalu sirami tanahnya
- Jadi terlihat tumbuh akar (jangan tunggu sampai akar panjang) segera tanamkan pada pot tadi dengan ketinggian 1 cm lalu lalu ditutup dengan taburan tanah tipis.
- Bibit akan tumbuh dalam 1-2 hari yang lalu tempatkan bibit pada lokasi yang panas agar batang dapat diselesaikan dan kokoh.
- Jangan lupa untuk menyirami tanama pagi, siang sore agar tanah tidak terlalu kering
- Siapkan ajir dengan panjang sekitar 2 meter
- Pada saat bibit berumur 7 hari, maka bibit melon sudah siap dipindah ke lahan tanam.
4. Proses Tanam Melon
Bibit yang sudah lebih dari 7 hari lalu bisa ditanam di bedengan yang sudah disiapkan. Langkah-langkah penanaman bibit melon adalah sebagai berikut:
- Buat lubang tanam pada permukaan plastik dengan jara antara 40-50 cm antar lubang tanam
- Kocorkan manfaat NPK 16-16-16 dan insektisida pada setiap lubang tanam
- Siram bibit pada pot sampai benar-benar perakarannya
- Tanamkan bibit melon pada siang hari dan hentikan kompilasi atas jam 10. Lanjutkan kembali setelah pukul 2 siang hingga sore
- Segera siram tanaman melon yang baru ditanam
- Tancapkan ajir sesegera mungkin agar tida sampai merusak perakaran bibit melon yang masih muda.
5. Proses Pemeliaraan Melon
Dalam proses pemeliharaan banyak faktor yang harus d lakukan, diantaranya adalah :
a. Pemupukan Kocor Tanaman Melon
- Interval pemupukan kocor adalah 6-10 hari sekali. Umur 1-18 hari setelah tanam = Penanam NPK: KNO merah: Yaramila (5: 2: 1). Tiap 2 gelas minum campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter udara lalu dikocorkan secara lengkap
- Umur 19-37 hari setelah tanam = NPK 16-16-16: KNO putih: Yaramila (5: 2: 1). Tiap 3 gelas minum campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter udara
- Umur 38-55 hari = NPK 16-16-16: MKP: KCL: Kalsium: Yaramila (5: 2: 2: 1: 1). Tiap 3 gelas minum campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter udara dan dikocorkan merata
b. Pemupukan Semprot
Tujuan pemupukan semprot memberikan mikro bagi tanaman melalui batang dan daun. Yang digunakan adalah pupuk mikro cair seperti Primarin-B disemprotkan dengan dosis sesuai dengan keterangan pada label.
c. Pengairan Tanaman Melon
Pengairan tanaman melon sangat dibutuhkan untuk disimpan tanaman. Pengairan dilakukan dengan cara memompakan udara ketengah bedengan. Agar mudah Anda, maka siapkan pompa air mesin dan juga siapkan sumur bor. Untuk interval penyiraman adalah 4 hari dimusim kemarau dan sekitar 7 hari sekali dimusim penghujan (menyesuaikan kondisi)
d. Seleksi Buah dan Pemangkasan Tunas
Biasanya pada sistem lanjaran akan disisakan 1 buah saja tapi bisa juga 2 buah. Anda perlu melakukan pemilihan buah dan perempelan sekaligus. Jika hanya 1 buah yang akan disisakan, maka peliharalah sulur utama dan sulur lain dipangkas sejak dini. Sulur dirambatkan ke ajir. Namun jika perlu membearkan 2 buah maka peliharalah 2 sulur melon.
Buah yang dipilih adalah buah pada ruas ke 12-14 (1,5 meter dari akar). Bentuk buah harus bulat dan tidak bulat. Tunas Pangkasah lain yang tidak menjadi tunas buah yang dipelihara. Ikat tangkai buah dengan tali dan gantungkan pada ajir.
e. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Untuk hama dan penyakit tanaman melon memang beragam baik dari jenis jamur, bakteri maupun serangga. Untuk mengatasinya maka harus digunakan pestisida sesuai jenis hama. Untuk mengetahui jenis hamanya maka Anda harus bisa menganalisa pendapat yang muncul.
Hama yang kerap menyerang yakni Aphids, lalat buah, ulat daun, Tungau, Thrips, Oteng-oteng serta cacing tanah. Hama ini bisa dikendalikan dengan insektisida. Untuk tungau basmi dengan akarisida.
Penyakit biasanya yakni Layu bakteri, Phytoptora molonis, Layu fusarium, Gummy stemBlight, busuk daun, embun tepung, virus serta cendawan tanah. Penyakit ini dapat ditangani dengan fungisida.
Beberapa pestisida yang biasa di gunakan dalam budidaya tanaman melon, untuk pengendalian hama antara lain :
1. Demolish
2. Curacron
3. Amistartop
4. Emacel
5. Joker
6. Atonik
7. Prevaton
Atau yang berbahan aktif : Abamectin, Emamectin benzoat, difenekonazol, azoksistrobin, imikdaklopit, asefat , klorantraniliprol.
6. Pemanenan
Buah melon sudah bisa dipanen pad umur 55-70 hari setelah tanam (tergantung varietas yang kamu tanam). Untuk beberapa varietas melon bisa jadi tua dengan serempak tanpa harus di etrel sedangkan sebagian besar melon sebagian besar yang ber net harus di etrel agar bisa matang dengan serempak.
Tanda-tanda melon sudah matang terutama dari warna dan gagang yang sudah mulai mengering baunya juga sudah harum.
Demikian sedikit yang bisa di berikan dari Pertanian Kita. Semoga bermanfaat.
Salam Pertanian Kita.
Wah melon nya besar yaa😁
BalasHapusKaya apa ???
Hapus