Cara Pengendalian Hama Wereng , AMPUH dan BIJAKSANA

Hallo Sobat Pertanian Kita

Petani padi sudah tidak asing lagi dengan Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama dari golongan insekta yang sangat merugikan usaha tani padi. Serangan wereng coklat yang sangat berat bahkan bisa mengakibatkan fuso ( gagal panen ). Hal ini tentunya jadi momok bagi petani karena bisa mengakibatkan kerugian di tingkat petani.

Wereng menyerang pada smua stadia pertumbuhan padi dengan cara menghisap cairan tanaman. Populasi tinggi wereng coklat dapat menyebabkan daun berubah kuning oranye sebelum menjadi coklat dan mati. Kondisi ini disebut hopperburn, membunuh tanaman Wereng coklat juga dapat menularkan penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput yang sampai saat ini tidak bisa diobati.



Ada Pun Beberapa Musuh Alami Wereng Yang Sobat Pertanian Kita Perlu Tahu, Yaitu:
1. laba-laba serigala
2. kepik mirid
3. kumbang koksinelid
4. capung jarum
5. kumbang paedorus
6. belalang bertanduk panjang
7. kumbang karabid

Sebenarnya di alam sudah ada musuh-musuh alami hama wereng, kerana terlalu banyaknya jumlah populasi hama wereng serta kebiasaan petani yang masih kurang bijak dalam penggunaan pestisida saat pengendalian mengakibatkan hama prodator wereng pun ikut mati.

Kita Juga Perlu Tau Tanda-tanda Serangan Hama Wereng , diantaranya :

1. Menguning dan mengering dengan cepat.
2. Umumnya gejala terlihat mengumpul pada satu lokasi dan melingkar (hopperburn). Wereng coklat merupakan vektor (penular) penyakit virus kerdil rumput tanaman padi

Kenapa kita perlu tau tanda-tanda tanaman terserang hama wereng, supaya kita sebagai petani tidak salah mengidentifikasi sehingga dalam pengendalian bisa tepat.

Cara Pengendalian :

A. Pencegahan :

1. Bersihkan gulma dari sawah dan areal sekitarnya.
2. Penggunaan varietas unggul tahan wereng contoh adalah Inpari 42 dan Inpari 43.
3. Amati wereng di persemaian setiap hari, atau setiap minggu setelah tanam pindah pada batang dan permukaan air. Periksa kedua sisi persemaian. Pada tanaman yang lebih tua, pegang tanaman dan rebahkan sedikit dan tepuk dengan pelan dekat bagian basal untuk melihat kalau ada wereng yang jatuh ke permukaan air.
4. Gunakan perangkap cahaya
5. Tanam jajar legowo 4:1 atau 2:1
6. Pemupukan berimbang

B. Pengendalian hayati

1. Penggunaan agensi hayati Metharizium anisopleae dan jamur Beuveria sp, Verticillium.
2. Pengendalian menggunakan musuh alami/ predator (paedorus fuscifes, laba-laba, cooccinella sp, Ophionea nigrofasciata dll). Untuk memanfaatkan predator ini kita harus melakukan pengamatan minimal 1 minggu 1 kali dan gunakan insektisida yang selektif untuk menghindari terbunuhnya musuh alami tersebut.

C. Pengendalian kimiawi

Penggunaan insektisida berbahan aktif buprofezin , BPMC, imidakloprid, pymetrozin, triflumezopirim.
Atau dengen merk dagang : plenum,pexalon,sidabas,applaud,imar dll.
( Untuk pengendalian menggunakan insektisida , menggunakan pexalon yang paling jos menurut pengalaman di lapangan ) .

Penggunaan insektisida yang tidak sesuai akan mengganggu keseimbangan alami karena terbunuhnya musuh alami wereng, menyebabkan resurjensi atau ledakan serangan hama wereng. Oleh karena itu dapat penggunaan pestisida haruslah secara bijaksana serta 4T ( tepat guna, tepat sasaran, tepat dosis, dan tepat waktu ).

Demikian pembahasan kita mengenai cara pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi . Dan petani dapat mendapatkan hasil yang maksimal setelah tau cara pengendalian hama wereng.
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Durian Tidak Manis Hambar/Anyep, kenapa ??? Ini dia Penjelasannya.


Hallo Sobat Pertanian Kita !!!
Jumpa lagi nih .

Disaat musim durian tiba, pasti sobat Pertanian Kita pada berbondong-bondong memburu buah yang unik satu ini bukan ??? Buah yang terkenal dengan ciri khas baunya serta duriannya ini memang disukai banyak orang.

Namun, tak jarang sobat Pertanian Kita pasti banyak menemui buah durian yang tidak manis/anyep/hambar. Hal tersebut tentunya membuat kita kecewa sebagai penggemar durian.

Saya pribadi yang juga penggemar durian pun sering menemukan dan kecewa sewaktu membeli durian rasanya banyak yang anyep/hambar. Hal ini yang membuat saya bertanya kenapa durian sekarang banyak yang tidak manis ???, terutama saat musim hujan begini, apa si penyebabnya ????

Oleh karena itu Sobat Pertanian Kita mari sedikit kita membahas masalah tersebut .

Foto by Pertanian Kita

Penyebab Buah Durian Bercita Rasa Hambar/Anyep :

Kualitas buah durian memang sangat bergantung pada beberapa faktor terutama yang berkaitan dengan pemilihan bibit unggul, pemilihan lahan tanam maupun pemeliharaan. Jika faktor-faktor tersebut dipenuhi maka tidak usah diragukan lagi bahwa durian yang dihasilkan akan mempunyai semua kualitas seperti durian unggulan.

1. Kurangnya Asupan Nutrisi
Pada saat tanaman durian mulai berbunga, tanaman durian tentunya sangat membutuhkan beberapa unsur hara seperti fosfor, kalium dan Kalsium. Kalsium berguna agar bunga tahan terhadap serangan hama penyakit sehingga tidak mengalami kerontokan dan dapat menjadi buah. Sementara usur P sangat berguna untuk proses fotosintensis tanaman durian dan unsur K atau kalium dibutuhkan tanaman karena sifatnya yang sebagai zat aktivator proses fotosintesis. Oleh karena itu, apabila tanaman durian mengalami kekurangan zat-zat tersebut maka tanaman durian akan berpotensi menghasilkan buah durian yang kurang manis.

2. Terkena Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan buah durian tidak mempunyai rasa yang manis. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman durian dapat berdampak pada menurunnya kualitas buah yang dihasilkan, salah satu nya adalah membuat buah durian yang dihasilkan terasa hambar alias tidak manis.

3. Faktor Iklim
Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan buah durian menjadi tidak manis. Buah durian yang dipanen pada musim penghujan pada umumnya mempunyai kecenderungan memiliki rasa yang hambar. Hal ini disebabkan karena air hujan yang tinggi dapat membuat tanah menjadi asam, padahal tanaman durian membutuhkan tanah yang basa. Sehingga buah durian menjadi asam.

Setelah Kita Mengetahui Penyebab Buah Durian Tidak Manis, Mari Kita Lihat Cara Supaya Durian Menjadi Manis dan Legit :

1. Pemupukan yang tepat dan berimbang
Pemupukan adalah salah satu jenis pemeliharaan tanaman durian yang harus dilakukan secara intensif. Dalam bertanam pohon durian , pemupukan menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan budidaya durian. Pemupukan Pupuk yang sangat dibutuhkan pada tanaman durian pada saat berbuah adalah pupuk dengan unsur P dan K. Pupuk P sangat dibutuhkan oleh tanaman karena menghasilkan gula fosfat yang sangat dibutuhkan tanaman ketika melakukan fotosintesis. Sedangkan pupuk K berperan sebagai aktivator yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Nah jika pupuk P dan K tercukupi maka dipastikan tanaman akan menghasilkan cukup gula sehingga akan menghasilkan buah yang manis.

- Pemupukan menggunakan NPK dilakukan setiap bulan 2 kali sepanjang tahun dengan proporsi 15:15:15 dengan takaran seperti di bawah ini:

- Untuk tanaman yang berusia 1 tahun dengan pupuk NPK dosisnya 40-80 gr/pohon/tahun

- Untuk tanaman yang berumur 2 tahun dengan pupuk NPK dosisnya 150-300 gr/pohon/tahun.

- Untuk tanaman berumur 3-4 tahun dengan pupuk NPK dosisnya 400-600 gr/pohon/tahun.

2. Pemberian Pupuk Pemanis Buah
Selain Pemberian Pupuk NPK, upaya lain agar buah durain mempunyai rasa yang manis adalah dengan memberikan pupuk pemanis buah atau Brix Up. Cara pemberian pupuk pemanis sangat mudah yaitu dengan disiram ke akar atau disemprotkan keseluruh bagian tanaman dengan dosis 7 sd 10gram/liter air. Aplikasi akan semakin maksimal jika dilakukan berulang setiap 7 sd 10 hari sekali pada masa pembuahan.

3. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit memang menjadi momok besar dalam membudidayakan pohon durian. Hama & penyakit dapat dikendalikan dengan melakukan penyemprotan fungsida. Pada tanaman yang terkena penyakit maka dapat dilakukan penyemprotan fungsida berbahan aktif fosetyl-al dengan konsentrasi 30-50 g/20 l air pada 30 hari setelah tanaman berbunga dan 30 hari sebelum panen

4. Perlakukan Ketika Panen
Ketika panen durian dilakukan usahakan agar buah durian tidak jatuh langsung ke tanah. Jika buah langsung bersentuhan dengan tanah dapat beresiko terkena penyakit. Ikatlah buah durian yang hampir matang dengan tali sehingga buah durian yang matang tidak langsung jatuh ke tanah.

Demikianlah sedikit informasi tentang faktor yang menyebabkan buah durian mempunyai rasa hambar dan anyep atau tidak manis. Beserta rahasia membuat tanaman durian berbuah manis. Semoga informasi tersebut dapat menambah pengetahuan anda. Dan bagi anda yang memiliki pohon durian dirumah, anda dapat mempraktekannya dirumah. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Salam Pertanian Kita.

Rahasia Kiat SUKSES, Bertani Melon


Hallo sobat Pertanian Kita !!!
Pada kesempatan kali ini Sobat Pertanian Kita akan membahas cara kiat sukses bertani melon.

Buah melon atau yang biasa dikenal dalam bahasa Latin dengan Cucumis melo L. Merupakan tanaman dalam suku Cucurbitaceae atau labu-labuan. Tanaman buah melon yang merambat namun berasal dari daratan Persia lalu menyebar ke berbagai wilayah, seperti Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia dan sampai ke Indonesia. Sentra buah melon di Indonesia terdapat di beberapa daerah, yaitu Jawa Barat (Cisarua Bogor), Kalianda (Lampung), Jawa Timur (Ngawi, Madiun, Ponorogo), dan Jawa Tengah (Klaten, Sragen, Karanganyar, Boyolali).

Sekarang ini buah melon memang menjadi primadona masyarakat, itu terbukti dengan jumlah permintaan pasar yang semakin hari semakin tinggi. Apalagi didukung dengan harga melon yang relatif naik tiap tahunnya. Tentunya inilah peluang Anda untuk memulai bisnis budidaya melon, dengan budidaya melon yang baik dan benar maka hasil panen yang didapat pun kian berlimpah.

Bagi Anda yang ingin menekuni bidang budidaya tanaman buah, khususnya budidaya melon diperlukan ketekunan dan pengetahuan yang baik.

Foto by Pertanian Kita

Berikut ini Cara Budidaya Melon Supaya Panen Berlimpah

1. Prasyarat Tumbuh Melon

Prasyarat tumbuh atau sering disebut tempat budidaya yang pas untuk buah melon adalah tempat dengan ketinggian sekitar pada 200 hingga 2000 m dpl. Dengan suhu 12-27 °C. Curah hujan ideal 2000 – 3000 mm/th. Cahaya matahari sekitar pada 10 – 12 jam /hari, tanah kaya bahan organik dengan pH 6, 0 – 6, 8. dengan kelembapan hawa seputar 70 -80 Persen.

2. Pengolahan Lahan Melon

Lahan untuk budidaya melonujui dibongkarkan terlebih dahulu untuk melarangkan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm.

Setelah itu diberikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau pupuk kandangsebesar 15-20 ton / hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-masing 375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk hingga rata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tersebut selama 2-4 hari.

Bila pH tanah yang akan digunakan untuk budidaya melon kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan dengan tanah dengan 2-3 hari sebelum pemupukan dasar.

Selanjutnya tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak. Warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar. Buat lubang tanam di atas mulsa tersebut. Di setiap tempat tidur dengan dua baris lubang tanam dengan jarak antar baris 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu baris 50-60 cm. Penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2 hari sebelum penanaman.

Langkah selanjutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu bibit untuk setiap lubang tanam. Kemudian siram untuk agar tidak layu karena kekeringan. Penanaman menyenangkan dilakukan di sore hari saat matahari tidak terlalu terik.

3. Penyemaian

Ada beberapa langkah yang perlu di lakuakan untu persemaian, langkah persiapan bibit melon adalah sebagai berikut:

- Belilah benih melon hibrida unggul yang banyak dijual di toko pertanian

- Rendam benih dalam 1 Liter air yang sudah dicampuri ZPT dan bakterisida + fungisida sistemik selama minimal 4 jam dan maksimal 12 jam

- Setelah direndam, benih lalu dibuntal dalam kain basah agar berkecambah kurang lebih 1-2 hari

- Segera ayak tanah dan memasukkan dalam pot kecil lalu sirami tanahnya

- Jadi terlihat tumbuh akar (jangan tunggu sampai akar panjang) segera tanamkan pada pot tadi dengan ketinggian 1 cm lalu lalu ditutup dengan taburan tanah tipis.

- Bibit akan tumbuh dalam 1-2 hari yang lalu tempatkan bibit pada lokasi yang panas agar batang dapat diselesaikan dan kokoh.

- Jangan lupa untuk menyirami tanama pagi, siang sore agar tanah tidak terlalu kering

- Siapkan ajir dengan panjang sekitar 2 meter

- Pada saat bibit berumur 7 hari, maka bibit melon sudah siap dipindah ke lahan tanam.

4. Proses Tanam Melon

Bibit yang sudah lebih dari 7 hari lalu bisa ditanam di bedengan yang sudah disiapkan. Langkah-langkah penanaman bibit melon adalah sebagai berikut:

- Buat lubang tanam pada permukaan plastik dengan jara antara 40-50 cm antar lubang tanam

- Kocorkan manfaat NPK 16-16-16 dan insektisida pada setiap lubang tanam

- Siram bibit pada pot sampai benar-benar perakarannya

- Tanamkan bibit melon pada siang hari dan hentikan kompilasi atas jam 10. Lanjutkan kembali setelah pukul 2 siang hingga sore

- Segera siram tanaman melon yang baru ditanam

- Tancapkan ajir sesegera mungkin agar tida sampai merusak perakaran bibit melon yang masih muda.

5. Proses Pemeliaraan Melon

Dalam proses pemeliharaan banyak faktor yang harus d lakukan, diantaranya adalah :

a. Pemupukan Kocor Tanaman Melon

- Interval pemupukan kocor adalah 6-10 hari sekali. Umur 1-18 hari setelah tanam = Penanam NPK: KNO merah: Yaramila (5: 2: 1). Tiap 2 gelas minum campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter udara lalu dikocorkan secara lengkap

- Umur 19-37 hari setelah tanam = NPK 16-16-16: KNO putih: Yaramila (5: 2: 1). Tiap 3 gelas minum campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter udara

- Umur 38-55 hari = NPK 16-16-16: MKP: KCL: Kalsium: Yaramila (5: 2: 2: 1: 1). Tiap 3 gelas minum campuran pupuk dilarutkan dengan 40 liter udara dan dikocorkan merata

b. Pemupukan Semprot

Tujuan pemupukan semprot memberikan mikro bagi tanaman melalui batang dan daun. Yang digunakan adalah pupuk mikro cair seperti Primarin-B disemprotkan dengan dosis sesuai dengan keterangan pada label.

c. Pengairan Tanaman Melon

Pengairan tanaman melon sangat dibutuhkan untuk disimpan tanaman. Pengairan dilakukan dengan cara memompakan udara ketengah bedengan. Agar mudah Anda, maka siapkan pompa air mesin dan juga siapkan sumur bor. Untuk interval penyiraman adalah 4 hari dimusim kemarau dan sekitar 7 hari sekali dimusim penghujan (menyesuaikan kondisi)

d. Seleksi Buah dan Pemangkasan Tunas

Biasanya pada sistem lanjaran akan disisakan 1 buah saja tapi bisa juga 2 buah. Anda perlu melakukan pemilihan buah dan perempelan sekaligus. Jika hanya 1 buah yang akan disisakan, maka peliharalah sulur utama dan sulur lain dipangkas sejak dini. Sulur dirambatkan ke ajir. Namun jika perlu membearkan 2 buah maka peliharalah 2 sulur melon.

Buah yang dipilih adalah buah pada ruas ke 12-14 (1,5 meter dari akar). Bentuk buah harus bulat dan tidak bulat. Tunas Pangkasah lain yang tidak menjadi tunas buah yang dipelihara. Ikat tangkai buah dengan tali dan gantungkan pada ajir.

e. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Untuk hama dan penyakit tanaman melon memang beragam baik dari jenis jamur, bakteri maupun serangga. Untuk mengatasinya maka harus digunakan pestisida sesuai jenis hama. Untuk mengetahui jenis hamanya maka Anda harus bisa menganalisa pendapat yang muncul.

Hama yang kerap menyerang yakni Aphids, lalat buah, ulat daun, Tungau, Thrips, Oteng-oteng serta cacing tanah. Hama ini bisa dikendalikan dengan insektisida. Untuk tungau basmi dengan akarisida.

Penyakit biasanya yakni Layu bakteri, Phytoptora molonis, Layu fusarium, Gummy stemBlight, busuk daun, embun tepung, virus serta cendawan tanah. Penyakit ini dapat ditangani dengan fungisida.

Beberapa pestisida yang biasa di gunakan dalam budidaya tanaman melon, untuk pengendalian hama antara lain :

1. Demolish
2. Curacron
3. Amistartop
4. Emacel
5. Joker
6. Atonik
7. Prevaton
Atau yang berbahan aktif : Abamectin, Emamectin benzoat, difenekonazol, azoksistrobin, imikdaklopit, asefat , klorantraniliprol.

6. Pemanenan

Buah melon sudah bisa dipanen pad umur 55-70 hari setelah tanam (tergantung varietas yang kamu tanam). Untuk beberapa varietas melon bisa jadi tua dengan serempak tanpa harus di etrel sedangkan sebagian besar melon sebagian besar yang ber net harus di etrel agar bisa matang dengan serempak.

Tanda-tanda melon sudah matang terutama dari warna dan gagang yang sudah mulai mengering baunya juga sudah harum.

Demikian sedikit yang bisa di berikan dari Pertanian Kita. Semoga bermanfaat.
Salam Pertanian Kita.

KANDANG ??? Rahasia Sukses Ternak Sapi

Hallo Sobat Pertanian Kita !!!
Salam jumpa kembali .

Nah sobat kali ini kita akan membahas tentang cara pembuatan kandang sapi yang baik dan benar, supaya ternak sapi bisa sehat serta berbobot.

Tentunya kita ingin sekali bukan ??? usaha ternak sapi kita sehat serta berhasil.
Lalu kenapa harus kandangnya ???
Ternyata, kandang dalam ternak sapi juga berpengaruh penting terhadap sehat serta produktivitas dan bobot sapi itu sendiri . Karena kandang merupakan rumah bagi hewan dan sarana untuk melaksanakan berbagai aktivitas produksi dan kegiatan peternakan lainnya.

Kandang memiliki fungsi yang penting untuk sapi dan peternak, antara lain melindungi sapi dari berbagai cuaca seperti panas, dingin, dan hujan, sarana untuk melakukan kegiatan produksi, dan sebagai tempat untuk peternak untuk melakukan kegiatan usaha.

Foto by http://Gambar-kandang.com


Dalam Pembuatan Kandang Sapi, hal yang perlu kita perhatikan yaitu :

1. Letak dan Arah Kandang
Pertumbuhan bobot badan sapi dengan kandang (bagian kepala sapi) yang menghadap ke timur lebih baik dibandingkan dengan sapi yang kandangnya menghadap arah lain. Maka, jika membangun kandang tunggal, sebaiknya dibuat menghadap ke timur. Namun, jika membangun kandang ganda, buatlah membujur utara – selatan.
Arah kandang dibuat dengan mempertimbangkan cahaya matahari yang berfungsi sebagai desinfektan alami untuk menghambat perkembangbiakan bakteri.

2. Ukuran Kandang
Ukuran kandang harus disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi dan jenis kandang yang digunakan, apakah kandang individu atau kandang kelompok. Umumnya, kebutuhan luas kandang sapi per ekor sekitar 1.5 x 2.5 m, 1.5 x 2 m, atau 1 x 1.5 m. Apa pun jenis kandang yang dibuat, baik kandang kelompok ataupun individu, peternak harus memenuhi kebutuhan luas kandang per ekor tersebut.

3. Konstruksi Kandang
Konstruksi kandang harus kuat, di dalam kandang harus ada drainase dan saluran pembuangan Iimbah yang mudah dibersihkan. Tiang kandang sebaiknya dibuat dari kayu berbentuk bulat agar Iebih tahan lama dibandingkan dengan kayu berbentuk kotak. Selain itu, kayu bulat tidak akan melukai tubuh sapi, berbeda dengan kayu kotak yang memiliki sudut tajam.

4. Lantai
Lantai kandang sapi biasanya dibuat dari bahan semen atau tanah yang dipadatkan dan dibuat lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai bisa dialasi jerami, karpet, kayu datar, papan, atau serbuk gergaji. Pemberian alas bertujuan agar kaki dan tubuh sapi tidak terluka terkena lantai semen yang kasar. Pemberian alas juga membuat kaki dan tubuh sapi tidak mudah kotor serta tidak terserang kuman penyakit. Selain itu, lantai yang diberi alas juga menjadi tidak cepat rusak akibat tergerus kaki sapi. Lantai kandang harus kuat, tidak licin, dan dibuat dengan kemiringan 15 derajat ke arah selokan di belakang sapi untuk mempermudah penampungan kotoran sapi dan pakan yang jatuh.

Kandang bakalan dan anakan biasanya hanya beralaskan semen. Sementara itu, kandang pembibitan biasanya beralaskan serbuk gergaji atau sekam. Kandang pembibitan atau persalinan membutuhkan kondisi yang mutlak kering. Karena itu, setiap periode melahirkan, serbuk gergaji harus diganti dengan yang baru.

5. Dinding
Dinding kandang tidak boleh tertutup seluruhnya, harus dibuat terbuka sebagian agar sirkulasi udara di dalam kandang lancar. Bahan yang digunakan sebagai dinding bisa berupa tembok beton, papan, kayu, bambu, dan bilik bambu. Kadang, dinding kandang hanya berupa tempat minum dan tempat pakan yang dibuat setinggi 0.5–1 meter dari permukaan tanah.

6. Atap
Atap kandang bisa terbuat dari bahan asbes, genting, rumbia, atau seng. Kandang untuk sapi potong bisa menggunakan atap dari asbes, karena sapi potong lebih tahan terhadap panas.

7. Lorong
Di kandang individu, biasanya terdapat lorong di tengah kandang sebagai area lalu lintas peternak atau pekerja untuk memberi pakan atau minum sapi. Lorong ini biasanya berukuran 0.5–1 meter dan dibuat dari bahan semen. Lantai semen sebaiknya diberi corak garis-garis agar tidak licin.

8. Selokan
Selokan berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran. Selokan biasanya dibuat dengan lebar 20–30 cm dan kedalaman 10–20 cm. Selokan ini dibuat di dalam kandang di bagian ekor sapi, baik itu di kandang tunggal maupun kandang ganda. Tujuannya, agar pekerja mudah membersihkan kotoran dan urine sapi.

9. Tempat Makan dan Minum
Bak pakan dan bak air minum dibuat di depan kandang dengan perbandingan 2 : 1. Artinya, jika panjang bak pakan satu meter, maka panjang bak air minum setengah meter. Tempat pakan dan minum ini dibuat dari bahan semen atau papan kayu dengan dasar rapat agar pakan tidak mudah tercecer. Tempat minum tidak boleh bocor dan harus mudah dibersihkan.

Demikian Sobat Pertanian Kita .
Semoga hal-hal di atas dapat menambah ilmu serta wawasan kita, sehingga kita dapat meningkatkan produktivitas ternak sapi kita.
Semoga bermanfaat dan berhasil.
Terima kasih.

Manfaat Beka Untuk Tanah, Tanaman, Pertanian serta Ternak

Hallo sobat pertanian kita ...!!!

Kali ini kita akan membahas mengenai cara memperbaiki atau memperbenah tanah pertanian kita. Kenapa tanah pertanian kita perlu di perbaiki ???
Tak lain karena tanah pertanian kita sudah rusak karena cara budidaya kita yang sudah tidak sehat seperti terlalu banyak dan sering menggunakan pupuk dan pestisida secara terus menerus , hal-hal demikianlah yang membuat tanah pertanian kita rusak.

Untuk menghasilkan tanaman yang sehat, bagus dan menghasilkan panen yang banyak tentunya kita harus memperbaiki tanah kita dahulu. Lantas apa yang bisa membuat tanah kita baik kembali ????

Disini , Pertanian kita merekomendasi penggunaan BEKA Dekomposer sebagai pembenah tanah pertanian kita.

Foto by Pertanian Kita

Apa itu Beka ???
Beka itu merupakan penggabungan jamur dan bakteri yang berfungsi sebagai dekomposer/ pengurai bahan organik, sebagai pupuk biologis/ pupuk hayati dan pengendali penyakit perakaran/ layu yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Agensia hayati Beka mengandung mikroorganisme bermanfaat dari golongan bakteri dan jamur :

Bakteri :
Azotobacter sp : 63,20 x 109 cfu/ ml
Bacillus sp : 22,52 x 109 cfu/ ml
Streptomyces sp : 30,68 x 109 cfu/ ml

Jamur :
Aspergillus sp : 6,30 x 108 cfu/ ml
Saccharomyces sp : 28,04 x 109 cfu/ ml
Trichoderma sp : 0,27 x 108 cfu/ ml

Dekomposer beka mempunyai berbagai macam kegunaan pada kegiatan usaha tani kita. Cara penggunaan dekomposer beka sangat mudah, tinggal kita larutkan 5 ml beka pada 1 liter air (1 botol beka untuk 200 liter air) lalu bisa kita digunakan untuk berbagai macam fungsi antara lain :

1. Mengatasi asem-asemen pada tanah sawah dan memudahkan dalam pengolahan sawah (luku dan garu). Semprotkan Beka bersamaan dengan saat luku, maksudnya penyemprotan dilakukan sesaat sebelum tanah kita diluku sehingga beka akan cepat menguraikan sisa-sisa jerami disawah kita yang sebenarnya merupakan penyebab tanam asem-asemen. Setelah paling cepat satu minggu baru kita garu. Biasanya setelah satu minggu jerami sudah hancur jika kita pegang.

2. Mengendalikan penyakit layu pada tanaman cabe, tomat, terong, kemangi, pepaya dan lainnya. Dengan cara dikocorkan pada lubang tanam sesaat sebelum tanam dan disemprotkan atau dikocorkan pupuk organik yang akan kita gunakan sebagai pupuk dasar.

3. Sebagai penyubur pertumbuhan tanaman melalui penambatan NPK ditanah dan pembentukan hormon tanaman (auksin, giberellin dan sitokinin) di ujung perakaran.

4. Menghilangkan bau kotoran ternak kita (ayam dan sapi), dengan cara menyemprotkannya pada kandang dan tumpukan kotoran ternak kita. Biasanya setelah 24 jam kotoran sudah tidak bau lagi.

5. Sebagai pengompos jerami. Caranya sangat mudah, jerami yang masih basah kita tumpuk setinggi minimal 1 meter. Setiap ketinggian 30 cm kita kocor dengan larutan beka. Jika memungkinkan tumpukan jerami tersebut kita tutup dengan terpal atau dedaunan untuk mengurangi sengatan terik matahari. Setelah 15 hari biasanya Jerami sudah hancur dan sudah bisa kita gunakan sebagai pupuk organik atau kita gunakan sebagai pakan sapi.

6. Sebagai dekomposer pengurai bahan organik dalam pembuatan pupuk kompos/ pupuk organik. Caranya sangat mudah dengan cara kita siramkan pada bahan organik/ pupuk kandang/ bahan pupuk organik lalu kita diamkan beberapa hari. Pupuk atau bahan organik yang sudah kita aplikasi dengan beka juga sudah mengandung berbagai mikroorganisme seperti yang terkandung dalam beka. 1 liter beka bisa untuk pembuatan pupuk sebanyak 2 ton.

7. Untuk pembuatan silase (pakan ternak awetan). Bahan pakan ternak kita siram larutan beka lalu kita simpan dengan cara tertutup. Bahan pakan tersebut bisa kita simpan dulu untuk beberapa lama.

8. Sebagai minuman kesehatan ternak. Informasi dari petugas beka bahwa beka juga aman jika kita berikan sebagai minuman ternak. Kandungan mineral, vitanim dan mikroorganisme tersebut akan menyehatkan ternak sapi, kambing dan ayam kita. Setelah diberikan beka ternak akan lebih nafsu makan, lebih gemuk dan lebih sehat. Selain itu kotoran juga tidak bau.

9. Pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa dekomposer beka merupakan pengurai bahan organik yang bekerja sangat cepat, kayaknya untuk saat ini masih paling cepat diantara dekomposer yang lain. Terbukti dalam waktu 24 jam setelah aplikasi larutan beka kotoran ayam dan sapi sudah tidak bau lagi. Oleh karena itu beka juga bisa kita gunakan sebagai penurun volume spitank, agar volume tandon kotoran kita bisa susut dan tidak bau karena terurai oleh beka.

10. Kompos atau pupuk organik yang dihasilkan menggunakan beka sudah kaya akan mikroorganisme penambat N, pelarut P dan pelarut K. Selain itu pupuk tersebut juga bisa berfungsi sebagai biopetisida karena mampu mencegah layu tanaman.

11. Beka diproduksi melalui proses bioteknologi bahan-bahan organik, menggunakan mikroorganisme pengurai bahan organik unggul (terutama selulosa dan lignin yang tidak bisa diurai oleh dekomposer biasa).

Beka dibuat dengan pabrik yang sangat besar (harganya sekitar 30 milyar) di design dari jepang oleh ahli mikrobiologi sehingga teknologinya mengadopsi negara tersebut. Beka dibuat oleh perusahaan multi nasional yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

Nah ,,,, sobat pertanian kita semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.

Mengenal Masalah Kriting Pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya

Hallo sobat Pertanian kita ...!!!

Tentunya sudah tidak asing lagi untuk para petani cabai , yang daunnya kriting bukan ????. Hal ini menjadi momok yg sangat serius bagi para petani cabai, karena dapat menyebabkan hasilnya menurun bahkan gagal panen.

Oleh sebab itu sebelum kita melakukan pencegahan serta pengendalian , kita harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Apa si yg menyebabkan daun pada tanaman cabai menjadi kriting ?????


Foto by Pertanian Kita

Banyak faktor yang menyebabkan daun pada tanaman cabai menjadi keriting sebagai berikut ???

Keriting yang terjadi pada daun cabai merupakan akibat dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dari golongan hama. Hama tanaman cabe adalah OPT (organisme pengganggu tanaman) yang bukan virus, bukan jamur dan bukan bakteri.

Setidaknya ada 3 jenis hama yang menyebabkan keriting pada daun cabe, yaitu trhips, tungau dan aphids.

Ketiga jenis hama tersebut merupakan OPT yang tergolong dalam jenis hama kutu-kutuan. Keriting pada daun cabe bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan pada jenis tanaman cabe apa saja. Hama penyebab keritng daun cabai bisa saja menyerang pada saat persemaian/pembibitan, masa pertumbuhan maupun pada saat tanaman cabe sudah berbuah.
Hama thrips, tungau dan aphids memiliki sifat menyerang dan cara menyerang yang hampir mirip.

Namun gejala serangan dan akibat serangannya sangat berbeda. Memang, serangan ketiga jenis kutu tersebut sama-sama menyebabkan daun keriting atau mengkerut. Tapi jika diperhatikan dengan seksama, keriting daun akibat serangan hama kutu tersebut sangat berbeda. Hama aphids yang dikenal juga dengan sebutan kutu daun tidak menyebabkan daun rontok. Sedangkan tungau dan thrips selain menyebabkan keriting juga menyebabkan kerontokan daun cabe.

Untuk mengendalikan hama tersebut, bisa di lakukan cara sebagai berikut :

• Sebaiknya tidak menanam pada lahan dekat atau bekas tanaman cabe, tomat, terong, jeruk atau tanaman lainnya yang disukai hama ini.
• Gunakan mulsa platik perak.
• Jarak tanam jangan terlalu rapat.
• Disarankan untuk memakai insektisida organik untuk menghidari kekebalan atau resistensi hama terhadap pestisida. Tetapi jika tanaman sudah terserang hama tersebut cukup parah, sebaiknya cabut tanaman dan bakar agar penyebaran hama berkurang. Dan juga berikan pengendalian yang sesuai. Oleh karena itu, penting untuk Anda ketahui jenis obat apa yang sesuai. Biasanya petani akan memberikan sembarangan obat, padahal obat tersebut tidak sesuai. Untuk itu bisa Gunakan insektisida seperti yang sudah saya gunakan seperti: demolish, abacel, starget, preza , winder, besvidor.

Terima kasih semoga bermanfaat
Salam pertanian kita .

Menguntungkan !!! Siasat cara menghadapi pandemi virus corona . Dengan cara budidaya lele dalam drum .

Hallo sobat pertanian kita  Kegiatan budidaya lele memang menjadi salah satu usaha yang sangat menguntungkan. Apalagi di kondisi adanya pe...